Semakin banyak masalah makanan dan kesehatan yang dibahas di media sosial. Salah satunya tentang garam mengatakan tidak bisa dimasak. Pasalnya, akan menjadi racun saat diolah dan dimasak. Apakah pernyataan itu benar?
Apa sebenarnya yang terkandung dalam garam dapur?
Garam merupakan sumber makanan yang menyediakan mineral yang disebut natrium bagi tubuh. Garam sering disebut sebagai natrium klorida karena garam terdiri dari 40 persen natrium, dan 60 persen klorida.
Kandungan garamnya merupakan mineral yang berperan sebagai elektrolit penting dalam tubuh. Secara keseluruhan, mineral dalam Garam membantu menjaga keseimbangan cairan, fungsi saraf, dan fungsi otot.
Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan asupan garam dalam asupan harian Anda. Namun, jangan berlebihan. Mengkonsumsi terlalu banyak garam dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penyakit jantung.
Asupan garam harian maksimum kurang dari satu sendok teh untuk orang dewasa. Sedangkan untuk anak usia 5 tahun ke atas, batas aman asupan garam dalam sehari adalah setengah hingga tiga perempat sendok teh.
Apa yang terjadi jika garam dimasak?
Garam adalah kumpulan nutrisi mineral. Memasak tidak mengurangi kandungan mineral dalam makanan dalam jumlah banyak. Kalaupun dikurangi, jumlahnya tidak terlalu banyak.
Mineral dalam makanan yang biasanya tidak terpengaruh oleh proses pemasakan adalah kalsium, natrium, yodium, zat besi, seng( zinc), mangan, dan kromium.
Artikel terkait
manfaat-chromium
Fakta Nutrisi
8 Manfaat Mineral Kromium yang perlu Anda ketahui
Beberapa orang mungkin tidak terbiasa dengan kromium. Mineral ini merupakan salah satu logam berat yang terdapat di dalam tanah dan memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Apa manfaat kesehatan dari kromium? Lihat selengkapnya di ulasan berikut ini. Kromium merupakan salah satu logam berat di dalam tanah yang mudah diserap ke dalam tanaman sehingga sering ditemukan […]
Foto Penulis
lencana
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M. Case.• 31/01/2024
Benarkah garam tidak bisa dimasak?
Memasak garam tidak akan mengubah mineral ini menjadi racun. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kandungan garam merupakan berbagai macam mineral.
Berbagai mineral tersebut tidak berubah menjadi racun atau zat berbahaya selama komposisi garamnya merupakan bahan yang aman alias tidak diberi campuran tertentu oleh pembuatnya.
Oleh karena itu, isu bahwa garam tidak boleh dimasak adalah hoax yang belum terbukti kebenarannya.
Kapan lebih baik memasukkan garam ke dalam makanan?
Paul Breslin, profesor Departemen Ilmu Gizi di Universitas Rutgers, mengatakan sebaiknya tambahkan sedikit garam di awal pemasakan, lalu tambahkan nanti di akhir proses pemasakan.
Saat ditambahkan sejak awal proses pemasakan, garam akan langsung mengikat protein dalam makanan. Selanjutnya, ikatan molekul besar akan terbentuk.
Namun, ikatan molekul yang besar ini hanya menambah kadar natrium yang meresap ke dalam makanan, sedangkan rasa asinnya tidak begitu terasa.
Jadi, lidah Anda merasa hidangannya kurang asin sehingga Anda menambahkan lebih banyak garam hingga rasanya cukup asin. Jika ini masalahnya, Anda mungkin mengonsumsi terlalu banyak garam.
Artikel terkait
memasak-menghilangkan-zat-nutrisi-makanan
Tips Makan Sehat
Apakah proses memasak menghilangkan nutrisi makanan?
Memasak dengan teknik yang tepat dapat membunuh kuman berbahaya dalam makanan. Namun, ternyata proses memasaknya bisa membuat kandungan nutrisi makanan hilang. Jadi bagaimana cara memasak yang benar? Benarkah nutrisi bisa hilang selama proses memasak? Panas yang digunakan saat memasak dapat mengubah, mengurangi, bahkan menghilangkan kandungan nutrisi dalam makanan. Tidak semua anjing sensitif terhadap […]
Foto Penulis
lencana
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M. Case.• 02/12/2022
Karena itu, pemberian garam harus dibagi dua kali. Anda masih membutuhkan garam di awal proses memasak dan di akhir proses. Dengan membagi ini, makanan akan terasa enak dan mencegah konsumsi garam lebih banyak.
Selain waktu, Anda juga bisa mengolah makanan berdasarkan jenis makanan yang akan Anda masak. Lihat contoh di bawah ini.
Saat memasak daging, Anda harus menambahkan daging di awal. Saat daging dimasak, sel-selnya cenderung menutup dan mengerut sehingga daging akan lebih sulit menyerap rasanya. Oleh karena itu, sebaiknya tambahkan garam pada daging mentah bersama dengan bumbu lainnya agar semua rasa terserap dengan baik di dalam masakan.
Saat memasak sayur, jangan lupa tambahkan garam di akhir proses memasak Anda untuk mendapatkan tekstur sayur yang masih garing dan tidak lembek. Garam cenderung menarik kelembapan dari sayuran. Karena itu, jika Anda menambahkannya di awal, maka sayuran akan lebih cepat layu dan basah.
Tak hanya sebagai penyedap rasa, 6 fungsi garam lainnya dalam masakan ini
Garam merupakan salah satu bahan utama yang harus ada di semua masakan. Garam terkenal dengan kemampuannya mengubah rasa makanan menjadi lebih gurih.
Namun ternyata, garam memainkan peran lain, yang tentu saja sangat berguna dalam memasak, juga dalam kehidupan sehari-hari.
IKLAN
Lantas, apa fungsi garam dalam masakan? Dilansir dari The Spruce Eats dan Cargill, simak berikut ini!
Baca juga: cobalah 7 cara efektif ini untuk meningkatkan cita rasa masakan yang terlalu asin
Sebagai pengawet
Dalam makanan, garam berfungsi sebagai pengawet. Garam memengaruhi umur simpan makanan yang dipanggang.
Ini karena garam mengubah ketersediaan air dalam makanan, mencegah mikroba menggunakan air yang tersedia sebagai nutrisi.
Pertumbuhan patogen dan berbagai organisme pembusuk lainnya terhambat oleh adanya garam dalam makanan.
Baca juga: 4 jenis saus masakan yang cocok untuk berbagai jenis masakan
Penambah tekstur
Ternyata, garam juga bisa menjadi penentu tekstur pada berbagai jenis makanan lho!
Garam dapat mengubah struktur protein dan interaksi protein dengan berbagai komponen lain (seperti air, lemak, atau protein) yang mempengaruhi tekstur makanan.
Baca juga: 5 Tips memasak daging lebih cepat dan sehat
Keju mozzarella
Pada makanan seperti keju, garam dapat membuat tekstur keju lebih padat dan bervolume.
Pada makanan seperti roti, fungsi garam adalah untuk memadatkan tekstur ragi sehingga roti yang dihasilkan juga bisa lebih padat.
Sedangkan pada daging, fungsi garam adalah agar tubuh daging menjadi lebih juicy, sehingga lebih juicy dan tidak terlalu kering.
Baca juga: perbedaan Saus Tiram dan saus bumbu rasa tiram, mana yang lebih enak?
Sebagai pengikat
Selanjutnya, fungsi garam dalam makanan adalah untuk mengikat berbagai bahan, karena garam dapat membantu membentuk gel protein.
Ketika garam ditambahkan ke bahan makanan daging olahan (seperti sosis, dll.), maka akan menyebabkan protein gelatinase. Hal ini menyebabkan produk jadi saling menempel.
Penambah Warna
Tahukah Anda bahwa garam dapat membuat warna daging olahan menjadi cerah dan segar? Hal ini disebabkan adanya penambahan garam pada makanan olahan tersebut.
Baca juga: 4 Tips Cerdas membuat daging empuk dan Juicy dengan metode pengasinan daging
Daging Sapi Segar
Fungsi garam dalam hal ini adalah membantu menjaga kecerahan warna sekaligus mencegah perubahan warna.
Garam juga bisa membuat kulit roti menjadi karamel sehingga mendapatkan warna keemasan yang indah.
Baca juga: 10 Kebiasaan Yang Membuat Memasak lebih mudah dan memasak enak
Meningkatkan tekstur dan rasa
Pada makanan kering seperti biskuit atau sereal, garam memiliki fungsi sebagai pengatur rasa dan tekstur.
Tekstur makanan kering yang ditambah garam bisa lebih renyah dan enak.
Baca juga: Cara memasak ala Meksiko, buat masakan Anda lebih pedas!
Sumber nutrisi
Garam ternyata juga berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi tubuh!
Garam, terutama garam meja murni, mengandung sekitar 40% natrium & 60% klor yang berfungsi untuk kelangsungan hidup.
Garam juga mengandung sodium yang berfungsi sebagai pengatur kontraksi dan daya tahan otot, serta menjaga keseimbangan mineral dan air dalam tubuh.
Sedangkan untuk garam yang mengandung yodium berfungsi sebagai pencegah gangguan tiroid seperti gondok, akibat kekurangan yodium dalam tubuh.
Periksa berita dan artikel lainnya di Google Berita